Payah Kalau tak Ada Beking!

ADIK saya yang nomor tiga, namanya Toni. Nomornya tidak tercantum sebagai calon Satpol PP Kota Pekanbaru. Ia gagal pada pengumuman terakhir, setelah rangkaian proses sebelumnya dilalui dengan mulus.

Rangkaian yang dimaksud, seleksi administrasi, kesehatan dan terakhir wawancara. Setelah mengetahui namanya tidak keluar, kemarin saya lihat wajahnya lesu, sepertinya ada kesan kecewa. "Payah kalau tak ada beking," celetuknya dengan wajah kusam.

Saya tidak terlalu merespek keluhannya itu. Sebab pikiran saya, tak ada yang perlu dibahas lagi, karena prosesnya sudah berlalu. Saya hanya bilang "Sudahlah, belum rezeki. Kalau ada kesempatan, coba lagi," pesan saya.

Beberapa waktu sebelumnya saat proses rekruitmen berlangsung, ia memang sempat minta carikan beking, agar namanya bisa mulus. Tapi permintaannya itu tidak saya respon. Sebab saya tak pandai mencari-cari beking seperti yang ia minta.

"Tak perlu beking-beking. Ikuti saja prosesnya dengan benar. Dan kalau rezeki, Insya Allah kamu diterima," jawab saya waktu itu.

Kemarin akhirnya ia protes "Kan sudah dibilang, kalau tak ada beking, percuma ikut. Capek-capek saja. Terbuktikan," celetuknya sambil berlalu.

Saya hanya diam dan tidak memberi jawaban atas keluhannya itu. "Apakah yang lolos itu semuanya pakai beking," guman saya dalam hati.

Ia kembali menghampiri saya "Ada proses yang tidak lazim dan mencurigakan," ujarnya sambil menceritakan ketidak laziman yang dimaksud. Maaf, tidak saya beberkan ketidaklaziman yang dimaksud di sini. Sebab butuh konfirmasi dulu. Nanti cari waktu dulu mau konfirmasi. (*)