Widget edited by super-bee

Goresan Cah Melayu

Minggu, 24 Februari 2013

Menumpang LRT Kelana Jaya, Serasa Dalam Lift

Rute LRT Kelana Jaya
Kuala Lumpur, Malaysia, termasuk Kota yang sudah memiliki angkutan umum atau angkutan massa dengan fasilitas modern. Ada empat model angkutan massa di sini, masing-masing KTM Komuter, LRT Kelana Jaya Line, LRT Ampang Line dan Monorail.

Sabtu, 26 Januari 2013 lalu, saya berkesempatan menumpang LRT Kelana Jaya. Saat itu saya tengah mengikuti rangkaian perjalanan 'My Selangor Story 2013', selama lima hari di Malaysia, 25-29 Januari 2013. Tepatnya di Selangor dan Kuala Lumpur.
LRT Kelana Jaya (www.halcrow.com)
My Selangor Story 2013 adalah kompetisi blog yang diikuti para blogger Indonesia dan Malaysia. Kebetulan saya termasuk dari 20 blogger yang terpilih sebagai finalis dan diundang ke Malaysia.

Hari kedua dari rangkaian event tersebut, kami menginap di Arenaa Star Luxury Hotel, Kuala Lumpur. Dari hotel ini, relatif dekat menuju Twin Tower. Maka malam itu bersama sejumlah teman, saya mengunjungi Twin Tower atau lebih dikenal dengan nama Menara Kembar.

Salah satu transportasi umum yang praktis untuk sampai ke Twin Tower adalah LRT Kelana Jaya. Kami pun naik lewat terminal Mesjid Jamek, sebuah terminal bawah tanah yang cukup canggih.

Dengan sedikit berjalan kaki dari Arenaa Star Luxury Hotel, tak sampai tiga menit, sudah tiba di terminal ini. Kemudian untuk bisa masuk ke dalam terminal, kita harus membeli koin lewat sebuah alat eletronik yang tersedia.

Bentuknya seperti mesin ATM di Indonesia. Kita tinggal masukkan uang ringgit untuk mendapatkan satu koin seharga RM1.60 atau sekitar Rp 5.000-an.
Membeli koin jelang masuk di terminal Mesjid Jamek
Kemudian bermodalkan koin itu, kita sudah bisa membuka pintu terminal dengan menggesekkan koin tersebut di salah tombol yang tersedia. Sekali beli koin ini, sekaligus berfungsi untuk tiket angkutan massa LRT Kelana Jaya.
Pintu masuk di terminal Mesjid Jamek
Kemudian untuk mencapai terminal utama, saya bersama teman-teman mesti berjalan sedikit untuk sampai ke lantai bawah, yang dilengkapi tangga eskalator. Sesampainya di bawah, kami rehat dulu, sambil menuggu kedatangan LRT Kelana Jaya.
Tangga eskalator menuju lantai dasar terminal

Pintu masuk LRT Kelana Jaya di lantai dasar terminal
LRT Kelana Jaya ini melintasi 24 terminal dari Gombak sampai Kelana Jaya. Dan terminal Mesjid Jamek  berada di tengah-tengahnya. Sementara untuk sampai ke Twin Tower, turunnya di terminal KLCC.

Dari terminal Mesjid Jamek menuju terminal KLCC, akan melintasi dua terminal lainnya, Terminal Dang Wangi dan Kampung Baru.

Hebatnya, sambil menunggu di terminal tersebut, kita sudah bisa melihat di terminal mana posisi LRT Kelana Jaya tengah berada. Sebab di layar eletronik yang tersedia, kita bisa melihat LRT Kelana Jaya tengah melintasi dan berhenti di terminal-terminal mana saja.

Begitu sampai di terminal tertentu, lampu akan menyala terang pas pada tulisan nama terminal tersebut. Saat itu saya melihat lampu menyala terang pada tulisan Stesen Mesjid Jamek, sejurus kemudian pintu terbuka secara otomatis. Itu artinya LRT Kelana Jaya sudah tiba.

Dengan tertib, penumpang yang didalam keluar dan kami menyusul masuk. Wah, inilah pengalaman pertama saya menumpang angkutan massa dengan fasilitas canggih. Kami pun melaju tanpa masinis dengan kecepatan tinggi, karena memang semuanya digerakan secara automatik.

Tak ada desak-desakan. Sebagian penumpang ada yang tengah asyik membaca buku. Ada juga sekedar mendengar musik atau ngobrol santai sesama mereka. Semuanya tertib. Tak ada goyangan dan suara brisik. Dalamnya juga amat bersih.
Tengah berada di dalam LRT Kelana Jaya
Tujuan kami malam itu adalah terminal KLCC. Jelang sampai ke terminal KLCC, LRT Kelana Jaya memang melintasi dua terminal, Dang Wangi dan Kampung Baru. Kita hanya tinggal melihat di layar eletronik sebagai petunjuk, LRT tengah berada dimana.

Jika sampai di Terminal Dang Wangi, lampu akan menyala terang tepat pada tulisan Dang Wangi.

Tak ubahnya seperti kita tengah naik lift. Lampu lift akan menyala sesuai dengan urutan lantai yang mau kita tuju. Jika sampai di lantai lima, maka lampu menyala terang pada angka lima. Kemudian pintu langsung terbuka otomatis.

Persis seperti itu yang saya rasakan saat menumpang LRT Kelana Jaya. Kemudian dalam hitungan menit, saya lihat lampu sudah menyala terang persis pada tulisan Terminal KLCC. Owh ternyata kami sudah sampai di terminal tujuan.

Terminal KLCC lebih canggih dan masih berada di bawah tanah. Praktis untuk menuju pintu keluar, kami pun harus naik menuju lantai atas lewat tangga eskalator. Tak jauh dari situ, kami pun tiba di areal Twin Tower.
Tiba di Twin Tower
Oh ya, koin yang kita beli di pintu masuk terminal Mesjid Jamek tadi, jangan sampai hilang. Sebab koin itu berfungsi untuk membuka pintu saat kita mau keluar dari terminal.

Bedanya, kalau masuk, koin cukup digesekkan, tapi kalau kita keluar, mesti dimasukkan seperti kita memasukkan koin ke dalam celengan. Jika ingin masuk ke terminal lagi, ya beli koin lagi lewat alat seperti mesin ATM yang tersedia di pintu masuk.

Sungguh nyaman dan sarat dengan teknologi. Proses dan teknisnya tidak ribet. Semuanya sudah tersistem dengan baik. Kita tinggal mengikuti semua rangkaian sistem yang sudah terprogram secara otomatis.

Indonesia, terutama di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, sudah selayaknya memiliki sarana transportasi seperti LRT Kelana Jaya ini, dengan fasilitas pendukung yang modern. Semoga saja bisa terwujud. Sehingga membantu mengatasi tingkat kemacetan yang tinggi di banyak kota di Indonesia. (*)


MORE...

1. Indahnya Kota Klang dari Ketinggian Premiere Hotel


Comments
14 Comments

14 komentar:

  1. Wah, luar biasa penataan angkutan umum disana ya Mas.
    Ini bener2 bikin ngiri bagi kita disini yang angkutan umumnya begini adanya.
    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kedepan ada perbaikan pembangunan dalam negeri kang...

      Hapus
  2. Transportasi kita lagi menuju ke arah sana bang asri hehe
    semoga Indonesia bisa melangkah 2 langkah lebih cepat untuk mengejar kemajuan negara lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga saja bisa segera terwujud...
      sebab dari segi transportasi umum, sepertinya kita memang jauh tertinggal...

      Hapus
    2. iya bang kalo stasiun memang kita belom ada terlihat senyaman itu tapi kalau kereta
      untuk KRL comuter jabotabek sudah jalan mulai dari kreta nyaman bersih..
      tapi kalau stasiun dan kreta lain diluar itu masih jelek..
      tapi manajemen tiket salut saya sudah ada kemajuan :D

      Hapus
    3. Alhamdulillah..sepertinya kita terus berbenah...biar pelan, asal jelas...semoga konsisten dan terus merambah beberapa daerah lainnya di Indonesia..amin

      Hapus
  3. merinding liat fotonya, saking terpesona liatnya, anakku maniak kereta bang, sangat terbelalak liatnya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. miris kita lihat transportasi dalam negeri mbak, jika kita bandingkan dengan transportasi di luar negeri...padahal negeri kita tidak miskin2 kali, hanya saja pejabat-pejabat kita blom niat melakukan berbagai perbaikan...semoga saja kedepan ada perbaikan yang lebih baik..amin

      Hapus
  4. Jadi kepengen naik kereta ... hehehe ...
    Soalnya seumur hidup gak doyan ma kereta :D
    Tapi makasih gan info nyaa ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. klu kareta seperti di tulisan ini, nyaman sekali...klu ada di kota saya, berangkat kerja pakai ini aja, g perlu repot bawa kendaraan sendiri..hehehe

      Hapus

TERIMA KASIH KOMENTARNYA, SEMOGA BERMANFAAT

Keliling Riau Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger