Si Kakak lagi minum 'AQUA' |
Si Kakak nama lengkapnya Natasa Putri Kasri. Umurnya baru mengijak lima tahun dan tengah mengenyam pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dekat rumah, Komplek Perumahan Purna Griya Mas, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia.
Saat ini ia tengah rajin-rajinnya membaca. Sebab ia baru saja bisa membaca. Apa saja tulisan yang ada di dekatnya, pasti dibaca. Termasuk tulisan-tulisan yang muncul di layar kaca televisi.
Satu hari ia merengek-rengek dengan gaya bahasanya minta dibelikan minuman mineral dalam kemasan bermerk AQUA. Saat itu saya hanya mengiyakan dan merespon sekenanya. Iya-iya besok dibelikan. Celetuk saya seadanya. Sebab saya baru pulang dari luar. Jadi kurang respek mendengar permintaan si Kakak.
Apalagi uduk-uduk minta dibelikan air mineral 'AQUA'. Kok bukan yang lain saja. Minta belikan sate kek, goreng kek atau minuman yang berasa 'enak' lainnya. Tapi sudahlah, saya iyakan saja, kendati sekenanya saja saya menjawab, agar tidak dirunguti terus.
Malamnya, tengah asyik-asyik menonton. Spontan ia meloncat dari tempat duduk sambil berteriak kepada saya minta dibelikan minuman 'AQUA' seperti yang tengah tayang dalam iklan sebuah layar kaca televisi lokal nasional.
"Beli seperti itu Pa, beli seperti itu Pa," ujarnya berulang kali sambil menunjuk dan menuntun saya untuk ikut memplototi tayangan televisi tersebut.
Saat itu memang tengah tayang iklan yang diperankan artis Nicholas Saputra, bersama dua orang bocah dengan tagline 'Awal yang baik. Dan akhir yang baik. Semua berawal dari kita'. Terlihat Nicholas bersama dua orang bocah meneguk air dari botol kemasan yang bertulis AQUA.
Kemudian ketiganya memelintir kemasan tersebut dan membuang dalam sebuah tong sampah. Di akhir tanyangan, si Kakak yang baru pintar membaca tadi, tapi relatif sudah cukup lancar, dengan suara keras turut membaca tulisan penutup 'Semua Berawal dari Kita. Kebaikan Alam, Kebaikan Hidup'.
Owh, ini penyebabnya si Kakak minta dibelikan air mineral 'AQUA'. Guman saya dalam hati. Keesok hari, saya sempatkan singgah di swalayan dan membeli titipan si Kakak.
Sudah diduga. Begitu sampai di rumah, sambil berlari-lari kecil, si Kakak berteriak menagih janji. Oh ya, mengapa dipanggil Kakak, karena Natasa Putri Kasri adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang baru menginjak usia 3 tahun, bernama Keysha Putri Kasri.
Si Kakak pun langsung menyambut bingkisan plastik yang saya tenteng dan langsung membongkarnya mengambil botol kemasan air mineral yang ia pesan. Ia terlihat cukup ceria. Begitu juga dengan sang Adik, yang juga mendapat bagian air mineral dalam kemasan.
Lama ia melihat-lihat botol kemasan tersebut dengan raut senyum. Beberapa kali saya lihat bolak balik dari ruang tamu ke kamarnya. Mungkin dalam hatinya berguman. Ini rupanya minuman mineral seperti yang ditayangkan di televisi.
Seperti biasa, setiap ada tulisan, pasti si Kakak tidak melewatkannya untuk dibaca, termasuk tulisan yang terdapat pada botol kemasan air mineral itu. Maklum, si Kakak memang sedang semangat-semangatnya membaca. Seolah-olah, kemampuan membaca yang baru ia dapatkan, seperti menjadi hobi barunya.
Berselang beberapa menit kemudian. Si Kakak menggedor-gedor pintu kamar dan meminta saya segera keluar. Saya pun bergegas membuka. Sebab saya pikir ada terjadi suatu. Ternyata si Kakak protes, kok tak ada baca 'AQUA'-nya pada botol kemasan tersebut.
Alamak, mati aku. Memang air mineral dalam kemasan itu tidak bermerk AQUA. Tapi merk lain dengan kemasan serupa. Saat membeli, saya memang tidak terlalu awas dengan merk.
Sudah menjadi kebiasaan, di banyak tempat, jika kita beli minuman mineral dalam kemasan, kita selalu menyebut 'BELI AQUA'. Tapi terkadang yang keluar bukan air mineral dalam kemasan merk AQUA, tapi disodorkan merk lain dengan kemasan serupa.
Celakanya, jarang yang protes. Seolah-olah, setiap air mineral dalam kemasan itu memang disebut AQUA. Padahal AQUA itu adalah merk. Artinya tidak semua air mineral dalam kemasan bermerk 'AQUA'. Sebab juga ada merk lain.
Mungkin sama dengan penyebutan Honda. Banyak orang menyebut sepeda motor merk Suzuki atau Yamaha, ya juga disebut HONDA. hehehehe, kacau.
Tapi sekarang saya kena batunya. Si Kakak protes keras. Ia tidak mau botol kemasan yang tidak ada baca AQUA-nya. Sebab menurutnya, iklan yang ditontonya lewat kaca televisi, pada botol kemasannya dengan jelas ada tulisan 'AQUA'. Aduhhh, kali ini saya benar-benar tak bisa ngeles.
Hebatnya, sambil ngomel-ngomel itu ia celetuk. "Minuman sehat itu AQUA Pa. Ini yang Papa beli bukan AQUA. Cobalah Papa lihat di tv, minuman kesehatan itu ada baca AQUA-nya," katanya bernada lugu sambil sesungut seraya menbaca tulisan kemasan yang merk lain tersebut. Sorry saya tidak mau sebut merk lain yang dimaksud.
Praktis saya tidak punya pilihan dan harus bergegas mencari warung dekat rumah untuk mendapatkan minuman kemasan yang dimaksud. Untung, tak sulit mendapatkannya. Sebab hampir semua warung dekat rumah tersedia minuman mineral AQUA 'asli' itu. Asyikk..
Ternyata tidak sampai disitu. Kemudian dari dalam kamar, saya dengar si Adik menangis. Saya pun keluar mencari tahu. Ternyata si Adik baru siap dimarahin si Kakak, karena si Adik, begitu habis minum, botol kemasannya dibuang sembarangan di lantai dan menolak begitu diminta buang ke tong sampah.
Si kakak juga saya lihat berusaha memelintir botol kemasannya, seperti yang ia tonton di iklan televisi, kendati akhirnya gagal, karena menurutnya cukup keras. Namanya juga anak-anak, hehehe.
Alhasil saya hanya bisa berguman dalam hati, untuk kasus ini, iklan 'AQUA' sukses. Nilai edukasi dan pembentukan image 'minuman kesehatan' ternyata mampu melekat dalam pikiran si Kakak, mungkin juga kepada anak-anak dan pemirsa lainnya. Sepanjang positif, gak apa-apalah.
Bahkan saat ini sudah menjadi kebiasaan si Kakak, setiap habis makan dan ada kemasan yang tersisa, ia selalu membuangnya dalam tong sampah...GOOD LUCK!!! (*)
promosi nh ye
BalasHapusdahaga kali kakak kelihatannya
BalasHapus